Masih kegiatan liburan :-D
Check this out!!!
4 Musim Cinta
Judul
Buku : 4 Musim Cinta
Pengarang : Mandewi, Gafur, Punguh, Pringadi
Penerbit : Exchange Publishing Your Idea PT
Kaurama Buana Antara
Kota
Terbit : Jakarta
Tahun
Terbit: 2015
Tebal
Buku : 332 Halaman
Jenis
Buku : Novel
Sinopsis
Novel:
Betapa tahun-tahun berharga
Terbuang percuma mencari bahagia
Kemana-mana
Sementara sepanjang masa
Bahagia berada di dalam diri kita
Serupa sebutir benih terlunta
Menanti berbunga
*Arti Chopra ‘Elusive Happiness’
‘Apa
kau percaya jika satu hati hanya diciptakan untuk satu cinta? Barangkali
beruntung orang-orang yang bisa jatuh cinta beberapa kali dalam hidupnya.
Tetapi aku yakin, lebih beruntung mereka yang sanggup menghabiskan hidupnya
dengan satu orang yang dicintai dan mencintainya.’
4
musim cinta menggambarkan adanya empat musim dari keempat tokoh. Gayatri, musim
dingin. Arga, musim semi. Pringadi, musim gugur. Dan Gafur, musim panas.
4
musim cinta adalah sebuah novel yang bertutur tentang lika-liku kehidupan cinta
4 birokrat muda, satu wanita dan tiga pria. Gayatri, wanita Bali yang merasa
berbeda dengan wanita-wanita pada umumnya. Gafur, pria Makassar yang menjalin
kasih dengan barista Sunda yang enggan menikah. Pring, pria Palembang yang
menikah muda dan harus terpisah jauh dengan istrinya karena tugas negara. Arga,
pria Jawa yang selalu gagal menjalin hubungan dengan wanita. Mereka bertemu dan
saling berbagi rahasia. ***
Gayatri,
Arga, Pringadi dan Gafur dipertemukan di sebuah acara apresiasi bagi
pegawai-pegawai yang berkompetensi di bidang kepenulisan kreatif yang
dilaksanakan oleh Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPB). Sementara Arga,
Gayatri dan Gafur telah saling kenal terlebih dahulu di sebuah kegiatan
gathering para penerima beasiswa organisasi di Solo. Dengan cepat mereka
langsung akrab dan berbagi curahan hati.
Setelah
itu acara itu, Gafur dipindahkan ke Kendari, Pringadi kembali ke Sumbawa
bersama istrinya sementara Gayatri dan Arga menetap di Jakarta. Persahabatan
mereka terjerat cinta segitiga, Gayatri yang jatuh cinta kepada Pringadi harus
menerima luka hati bahwa Pringadi sudah memiliki istri. Sementara Arga yang
jatuh cinta dengan seorang barista asal Sunda bernama Dira, harus menanggung
rasa sakit hati karena Dira merupakan pacar dari sahabatnya Gafur.
Akhirnya,
Pringadi dan Indah, istrinya kembali hidup bersama tanpa dipisahkan jarak. Dira
yang menghilang secara tiba-tiba tanpa memberikan kabar, memaksa Gafur untuk
menemukan penggantinya. Gayatri, yang akan melanjutkan S2nya, dan Arga yang
semakin sibuk dengan pekerjaannya sebagai anak kesanyangan bosnya.
Kutipan yang terdapat dalam Novel ini:
“Hidup, adalah perkara tentang mengatasi kekecewaan”
“Kebenaran adalah milik mereka yang mencarinya”
“Hal paling indah dari waktu adalah kenangan” (103)
“Aku tahu bagaimana rupa harapan, tetapi kadang aku
lebih memilih menutup mata. Yang membuat hidup menjadi hidup bukanlah harapan,
melainkan kemampuan kita yang menutup mata pada hal-hal yang mampu menghalangi
tujuan kita” (13)
“Semesta akan bekerja lebih banyak dari kita. Apa kau
tahu? Bahwa dalam hati kita juga ada semesta? Biarkan saja ia yang bekerja”
(273)
Unsur-unsur
Intrinsik
1.
Tema:
Persahabatan dan Cinta
2.
Latar: Latar
tempat: Coffe shop, Lembang dll
Latar waktu: pagi, siang, sore, malam
Latar suasana: Hening, haru, marah, tegang
dll
3.
Penokohan:
1.
Gayatri: Perfeksionis, pemikir, dan suka
mengeluh
2.
Arga: Santai dan tenang
3.
Pringadi: Sukar dipahami
4.
Gafur: Blak-blakan
5.
Dira: Barista sunda, sahabat Gayatri
6.
Indah: Istri Pringadi
7.
Adam: Mantan pacar Gayatri
8.
Pallawa: Sahabat Gafur
4.
Alur: Maju-Mundur
5.
Sudut
Pandang: Orang pertama sebagai aku
6.
Kelebihan:
Buku ini dibungkus menggunakan bahasa yang mudah dipahami, pemilihan kata-kata
yang pas dan alur cerita yang tidak terduga, sangat mengesankan dan begitu
inspiratif.
7.
Kekurangan:
Saya tidak menemukan kekurangan dalam buku ini
8.
Pendapat:
Very recommended
****
Komentar
Posting Komentar