Rindu
Judul Buku: Rindu
Pengarang: Tere
Liye
Penerbit:
Republika
Kota Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2014
Tebal Buku: 544
Halaman
Jenis Buku:
Novel
Sinopsis Novel:
Sinopsis Novel:
“Apalah arti memiliki,
ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami?
Apalah arti kehilangan,
ketika kami sebenarnya menemukan
banyak saat kehilangan, dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan?
Apalah arti cinta,
ketika kami menangis terluka atas
perasaan yang seharusnya indah? Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati
atas sesuatu yang seharusnya suci dan tidak menuntut apapun
Wahai, bukankah banyak kerinduan saat
kami hendak melupakan? Dan tidak terbilang keinginan melupakan saat kami dalam
rindu? Hingga rindu dan melupakan jaraknya setipis benang saja.”
Rindu adalah salah satu novel dengan predikat ‘Best
Seller’ yang di tulis oleh Darwis Tere Liye. Sebuah novel yang berlatar tempat
di atas sebuah kapal, Blitar Holland. Salah satu kapal uap kargo terbesar di
zamannya, dengan panjang 136 meter dan lebar 16 meter. Kapal yang
ditunggu-tunggu sejak berbulan-bulan lalu. Cerita dimulai pada 1 Desember 1938,
Indonesia masih menggunakan nama Hindia-Belanda.
Novel ini menceritakan lima kisah tentang perjalanan
menunaikan kerinduan menuju Tanah Suci, yang masing-masing menyimpan pertanyaan
dalam hati. Di atas sebuah kapal yang mulai berlayar dari Makassar menuju
pelabuhan Jeddah. Perjalanan selama 30 hari yang menjawab semua pertanyaan yang
ada.
Daeng Andipati, seorang pengusaha kaya raya, muda,
pintar dan baik hati. Memiliki seorang istri yang cantik dan dua orang putri
yang menggemaskan. Melahap pendidikan di Rotterdam School of Commerce,
menyimpan kebencian yang teramat besar terhadap ayahnya. Seseorang yang
seharusnya di cintai.
Ambo Uleng, seorang pemuda yang menghabiskan hidupnya
di kapal sebagai seorang pelaut. Menyimpan luka mendalam akibat kehilangan
kekasih hatinya, dia memutuskan untuk berlari sejauh mungkin, demi melupakan
kenangan tersebut.
Sepasang sesepuh yang memiliki cinta sejati, Mbah
Kakung dan Mbah Putri. Mereka menghabiskan enam puluh tahun bersama dan
akhirnya harus dipisahkan oleh maut.
Bonda Upe, seorang perempuan keturunan China yang
menyimpan luka akibat kehidupannya di masa lalu yang tidak pernah hilang dari
ingatannya.
Gurutta Ahmad Karaeng, seorang ulama termasyhur dari
tanah Bugis. Sosok yang selalu memiliki jawaban dari semua pertanyaan orang
lain, ternyata menyimpan pertanyaan yang dia sendiri tidak mampu menjawabnya.
Semua cerita di bungkus sedemikian rupa yang mampu
menggetarkan hati pembaca. Dengan alur maju yang sistematis dan beruntun
menghasilkan konflik-konflik dan ending yang tak terduga.
***
Komentar
Posting Komentar