Langsung ke konten utama

The Great Power of Mom


The Great Power of Mother
Inspirasi Dahsyat Dunia Akhirat
Sebuah buku yang ditulis oleh Solikhin Abu Izzuddin dan Dewi Astuti

Pertama kali lihat judul buku ini udah langsung sukaa. Mengapa suka?
Dari judulnya aja aku langsung tertarik, Kekuatan Hebat dari Ibu. Dan yapp buku ini menceritakan kekuatan yang ada pada seorang Ibu, kami perempuan yang suatu hari nanti akan menjadi seorang Ibu.

Q.S Luqman[31]: 14
“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang ibu bapaknya; Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah tempat kembalimu.”

Di halaman 23, ada sebuah puisi:
Siapakah Dia?
Sejuk gemercik air di padang gersang
Basah terasa aliri pipa yang kering
Hangat sentuhannya damai terasa
Menyertai langkah kita di s’panjang hayatnya
Kasih sayangnya sehangat mentari pagi
Belaian tangannya selembut angin sutera
Senyum manisnya hiburkan hati nan duka
Pandang matanya tajamkan hati nan suci
Dia... adalah wanita paling berjasa
Sejak kita lahir ke dunia dan melangkah ke alam fana
Tiada tandingan budinya dalam hidup kita
Yang melahirkan kita, menyusui dan membesarkan kita
Pertaruhkan jiwa raga membela kita semua
Dialah... Ibunda... yang selalu mendoakan kita
Dalam keadaan lapang maupun suka dan duka
Tutur katanya adalah harapan, doa
Nasihat yang berguna sepanjang masa
Keridhaannya adalah ridha Ilahi
Kemurkaannya adalah murka Ilahi
(Suara Persaudaraan, album Balada Sebuah Dangau)
Bagiku puisi ini sangat menyentuh, Terimakasih Ibuku, Ibu Asmarani Dalimunthe. Perempuan kuat dan tangguh yang dikirim Allahku untukku. Yang nyimpan aku selama sembilan bulan di dalam perutnya dan jadilah aku, anak cantik yang baik hati. Terimakasih Allahku, Terimakasih Ibuku.


Salah satu dosa besar (al-Kabaa-ir) yang banyak dilupakan dan dilanggar manusia adalah aququl walidain, yaitu durhaka kepada orang tua. Bentuk dan dimensinya sangat luas, mulai dari perkataan yang menyakitkan, ucapan yang tidak sopan, rona wajah kecewa, mimik muka tak suka, gerak tubuh nan angkuh, keluh kesah, pandangan mata yang tajam, dan beragam sikap lain yang menyakiti orang tua. Kalau diingat-ingat kembali, kita semua pasti pernah melakukannya, disengaja atau tidak disengaja. Astagfirullahaladzim, ya Allah, ampunii kamii.

Prioritas bakti kepada orangtua:
Dalam berbakti, Allah dan Rasul menetapkan prioritas bakti kepada ibu. Dari Abu Hurairah r.a ia berkata, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang lebih berhak kuberikan bakti dengan baik?” Rasul menjawab, “Ibumu.” “Lalu siapa lagi?” “Ibumu” jawab Rasul. Dia berkata “Kemudian siapa?” “Ibumu” jawab Rasul. Dia berkata, “Lantas siapa lagi?” Rasul menjawab, “Ayahmu.” (HR. Bukhari-Muslim)

Mengapa bakti kepada ibu lebih utama? Islam memberikan penghormatan karena kedekatan perasaan ibu terhadap anaknya. Bila orangtua bercerai, ibulah yang lebih berhak merawat dan membesarkan anak-anaknya. Ibu lebih baik mengasuh anaknya daripada ayahnya.

Dan dibuku ini dijelaskan di halaman 202, bahaya dari durhaka kepada orang tua yang termasuk salah satu dosa besar ini, antara lain yaitu haram masuk surga, mendapat kerugian yang tiada akhirnya, terputus rezekinya, dipendekkan usia (maknanya bisa rill datangnya kematian akibat doa atau laknat orangtua atau dapat juga bermakna kehidupan yang sia-sia), dimurkai Allah Ta’ala, mendapat stempel kekafiran, kehinaan di dunia, dipecat sebagai pengikut Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam, disegerakan azabnya di dunia, Allah tidak menerima sholatnya, dibenci oleh Allah, tidak di ampuni dosanya, pembatal seluruh alam, dan haram mencium aroma surga. Banyak sekali kerugian yang akan datang kepada kita apabila kita mendurhakai orang tua kita.

Dan juga disetip bab yang ada dibuku ini disertai dengan jendela inspirasi yang terletak di setiap bab dan subbabnya. Jendela inspirasi ini merupakan beberapa poin penting yang dicantumkan yang bisa kita jadikan pelajaran, untuk diterapkan di kehidupan kita sehari-hari.

Yang jelas isi buku ini, menceritakan bagaimana cara kita untuk memperlakukan kedua orang tua kita, terlebih ke ibu. Dan dalam setiap penjelasannya di perjelas dengan Al-quran dan Hadis.

Kalau kita pernah melawan ibu sama bapak kita, enceng kita yaa we, dosa besar itu we. Selagi mereka masih ada dan kitapun masih bernafas. Let’s make them happy, jadikan rumah kita sebagai ladang untuk mengumpulkan pahala kebaikan dengan mencintai kedua orangtua kita dan ga boleh bikin mereka sedih apalagi sampai nangis.

Aku sayang mamak sama bapak #hugelove #bighugs

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Samudera Tiga Hati

Hey bloggiest, ini hasil liburan aku! Libur sebulan ngebuat aku ngeresensi salah satu novel lama yang ada di rumah, xoxo Check this out!!! Samudera Tiga Hati Judul Buku: Samudera Tiga Hati Pengarang: Susi Irma Sulasiah Penerbit: Belabook Media Kota Terbit: Jakarta Tahun Terbit: 2011 Tebal Buku: 255 Halaman Jenis Buku: Novel Sinopsis Novel: ‘Jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah kesesuaian jiwa dan jika itu tidak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad’ *Kahlil Gibran             Novel ini menceritakan sebuah perjalanan hidup Sheryl, Beni, dan Zulfikar yang mencoba mendamaikan badai dalam hati mereka. Kehidupan keluarga mereka penuh dengan konflik dan ketidakharmonisan. Sheryl Wiryadinata, seorang Wanita berusia 42 tahun, anak dari seorang pebisnis kaya raya dan terhormat, yang meniti karier di perusahaan ayahnya hingga menduduki posisi sebagai Wakil

Jemput Terbawa

Written by Pinto Anugrah Tanpa daftar isi, begitulah buku ini adanya, diawali oleh prolog, diakhiri oleh bab 16. Terdiri dari 206 nomor halaman, ukuran buku 13x20 cm, cetakan pertama pada Maret 2018, dan diterbitkan oleh MOJOK. Jujur bingung mau nulis apa tentang buku ini, kalimat pertama yang akan kalian temukan saat memasuki isi buku: “Di langit terberita Di bumi menjadi kabar Kisah orang kami kabarkan Dusta orang kami tidak ikut serta” Jemput terbawa, maksud hati hendak menjemput kebahagiaan yang terbawa justeru kenyataan pahit. Namun, selalu ada rasa bahagia dalam setiap perjalanan hidup. Percaya, percaya! Sesungguhnya aku tidak begitu yakin dengan apa yang ku tafsirkan dan maksud Uda Pinto Anugrah dalam isi buku ini. Alur cerita maju dan mundur, latar tempat di sebuah desa, Lembah Pagadih, Agam, Sumatera Barat. Buku ini sungguh sangat kompleks, mengisahkan pahit hidup Siti Kalaya a.k.a Laya yang bertemu Mak Ujang, Nurselah dan Pajatu yang merupakan ibu dan ayah Lay

Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya

Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Kisah Sufi dari Madura Written by Rusdi Mathari Ikon BEST SELLER di kanan atas bikin penasaran sama buku dengan judul menarik ini, buku yang aku pegang sekarang adalah cetakan kesebelas pada September 2020, dan cetakan pertama pada September 2016. Masih dari penerbit Mojok, tebal 226 halaman dengan warna sampul hijau telur asin, kategori buku ‘agama’. Aku suka buku ini, sangat menyentuh dan bikin pembaca berpikir dari setiap obrolan-obrolan tokoh utamanya, Cak Dlahom, Mat Piti, Romlah, dan tokoh-tokoh lainnya. Buku ini di bagi dua sesi cerita pada Ramadan Pertama dan Ramadan Kedua. Di halam XVII dijelaskan, nama Dlahom diambil dari diksi Jawa Timur yang kira-kira artinya ‘agak bodoh’, sama seperti tokoh yang digambarkan, atas refleksi Cak Dlahom sendiri mengenai pengetahuan manusia atas agama dan Tuhan. Pada tertentu, ada petikan quotes yang menceritan bab tersebut, yang bis akita jadikan bahan perenungan untuk diri sendiri, aku tulis d