Langsung ke konten utama

Tentang Kamu

Tentang Kamu



Judul Buku   : Tentang Kamu
Pengarang     : Tere Liye
Penerbit         : Republika
Kota Terbit    : Jakarta
Tahun Terbit : 2016
Tebal Buku   : 524 Halaman
Jenis Buku     : Novel
Sinopsis Novel:

“Terimakasih untuk kesempatan mengenalmu,
itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku.
Cinta memang tidak perlu ditemukan,
cintalah yang akan menemukan kita.

Terima kasih. Nasihat lama itu benar sekali,
aku tidak akan menangis karena sesuatu telah
berakhir, tapi aku akan tersenyum karena
sesuatu itu pernah terjadi.

Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi.
Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir.
Maka biarlah hidupku mengalir seperti
sungai kehidupan.”

Satu kata untuk novel ini adalah ‘unbelievable’, and it’s best seller. Tere Liye such as a really unbelievable writer, mulai dari alur cerita, latar, dan semua-semuanya are really perfect wraped. Subhanallah. Baru baca dua novel karya Tere Liye, dan keduanya benar-benar bikin terpesona.
Beberapa penggalan bait di atas adalah kata-kata dari seorang suami untuk istrinya, so touchy, so sweet, and so undescribable. Semoga kita dipertemukan dengan laki-laki yang manis perkataan sekaligus perbuatannya. Aamiin ya Allah.

Jadi novel ini mostly menceritakan tentang kehidupan Sri Ningsih, seorang perempuan Jawa yang punya jalan hidup yang sangat menarik, menyedihkan, membahagiakan, menginspirasi dan lain-lainnya.

Cerita dimulai dari seorang pengacara yang menetap di London, seorang pemuda Indonesia yang menyelesaikan pendidikan master di Oxford University, namanya Zaman Zulkarnaen. Permasalahan diawali ketika Zaman di panggil sebagai kandidat beruntung untuk bergabung di Thompson & Co, sebuah firma hukum yang disebut penuh kehormatan, dan untuk menyelesaikan sebuah kasus pembagian harta warisan senilai triliyunan yang dimiliki oleh Sri Ningsih. Perjalanan dimulai ketika Zaman menelusuri kehidupan Sri Ningsih, mulai dari pergi ke Pulau Bungin, Surakarta, Jakarta, dll. Keseluruhan alur diceritakan secara epik, dengan membawa buku harian Sri Ningsih. Cerita ini panjang banget, dan aku ga akan mengetiknya disini, karena akan banyak sekali pelajaran hidup yang bisa kita ambil dari kisah Sri Ningsih ini, dan pastikan kalian harus baca buku ini, hehee.

Bagian-bagian tersedih yang dialami Sri Ningsih:
1.      Waktu ibunya melahirkan dia, ibunya meninggal. Sejak lahir dia ga pernah ngerasain yang namanya punya ibu.
2.      sejak ayahnya meninggal, dan ibu tirinya berubah menjadi iblis jahat
3.      Ketika di khianati oleh salah satu sahabatnya
4.      Ketika bisnis yang dijalankannya perlahan-lahan collapse
5.      Waktu dia melahirkan anak-anak yang hanya beberapa jam kemudian anaknya meninggal
6.      Waktu suaminya meninggal

Dan semua cerita sedih ini dibungkus dengan bahasa yang sederhana dan sangat menyentuh. Ada percakapan yang aku paling suka, di halaman 384.

“Kamu tahu, Sri. Apa yang membuat pernikahan orang tua dulu langgeng berpuluh-puluh tahun?”
Sri menggeleng.
“Karena mereka jatuh cinta setiap hari pada orang yang sama.” Hakan menatap istrinya, “Itulah yang terjadi. Maka, kesedihan apa pun, ujian seberat apa pun bisa dilewati dengan baik.”
Sri mengangguk pelan.
“Aku berjanji, Sri. Aku akan membuatmu jatuh cinta lagi, lagi dan lagi padaku. Agar kita bisa kembali melanjutkan hidup seperti dulu. ...”

Semoga selalu ada laki-laki yang seperti itu yaa, dan semogaa aku bisa dapat laki-laki yang sempurna iman dan akhlaknya, knowing to treat you better wekekek aamiin ya Allah.

Beberapa pelajaran yang bisa kita ambil:
1.      Keikhlasan, ketegaran, kekuatan hati dalam menjalani kehidupan dengan berbagai cobaan, penderitaan, dan permasalahan hidup lainnya.
2.      Ketabahan hati, cinta yang selalu lapang.
3.      Sabar
4.      Bakti seorang anak kepada kedua orangtuanya.
5.      Ketekunan dan kegigihan berkerja.
6.      Berfikir kreatif, untuk menciptakan hal baru, dan terus berinovasi.
7.      Pepatah lama selalu benar, ‘apa yang kita tanam, itu yang kita tuai’
8.      Dan masih banyak lagi

Sangking luar biasanya buku ini, aku sampai-sampai kehabisan kata untuk mendeskripsikannya. Hahaha...


Terimakasih Cahyo Putra, bukunyaa bagus hehhee...

Komentar

  1. Keren reviewnyaa,
    Tapi bagian paling chyo suka ada di halaman 408 sama 519. Coba dibuka yaa.
    Terimakasih untuk kesempatan mengenalmu..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Samudera Tiga Hati

Hey bloggiest, ini hasil liburan aku! Libur sebulan ngebuat aku ngeresensi salah satu novel lama yang ada di rumah, xoxo Check this out!!! Samudera Tiga Hati Judul Buku: Samudera Tiga Hati Pengarang: Susi Irma Sulasiah Penerbit: Belabook Media Kota Terbit: Jakarta Tahun Terbit: 2011 Tebal Buku: 255 Halaman Jenis Buku: Novel Sinopsis Novel: ‘Jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah kesesuaian jiwa dan jika itu tidak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad’ *Kahlil Gibran             Novel ini menceritakan sebuah perjalanan hidup Sheryl, Beni, dan Zulfikar yang mencoba mendamaikan badai dalam hati mereka. Kehidupan keluarga mereka penuh dengan konflik dan ketidakharmonisan. Sheryl Wiryadinata, seorang Wanita berusia 42 tahun, anak dari seorang pebisnis kaya raya dan terhormat, yang meniti karier di perusahaan ayahnya hingga menduduki posisi sebagai Wakil

Jemput Terbawa

Written by Pinto Anugrah Tanpa daftar isi, begitulah buku ini adanya, diawali oleh prolog, diakhiri oleh bab 16. Terdiri dari 206 nomor halaman, ukuran buku 13x20 cm, cetakan pertama pada Maret 2018, dan diterbitkan oleh MOJOK. Jujur bingung mau nulis apa tentang buku ini, kalimat pertama yang akan kalian temukan saat memasuki isi buku: “Di langit terberita Di bumi menjadi kabar Kisah orang kami kabarkan Dusta orang kami tidak ikut serta” Jemput terbawa, maksud hati hendak menjemput kebahagiaan yang terbawa justeru kenyataan pahit. Namun, selalu ada rasa bahagia dalam setiap perjalanan hidup. Percaya, percaya! Sesungguhnya aku tidak begitu yakin dengan apa yang ku tafsirkan dan maksud Uda Pinto Anugrah dalam isi buku ini. Alur cerita maju dan mundur, latar tempat di sebuah desa, Lembah Pagadih, Agam, Sumatera Barat. Buku ini sungguh sangat kompleks, mengisahkan pahit hidup Siti Kalaya a.k.a Laya yang bertemu Mak Ujang, Nurselah dan Pajatu yang merupakan ibu dan ayah Lay

Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya

Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Kisah Sufi dari Madura Written by Rusdi Mathari Ikon BEST SELLER di kanan atas bikin penasaran sama buku dengan judul menarik ini, buku yang aku pegang sekarang adalah cetakan kesebelas pada September 2020, dan cetakan pertama pada September 2016. Masih dari penerbit Mojok, tebal 226 halaman dengan warna sampul hijau telur asin, kategori buku ‘agama’. Aku suka buku ini, sangat menyentuh dan bikin pembaca berpikir dari setiap obrolan-obrolan tokoh utamanya, Cak Dlahom, Mat Piti, Romlah, dan tokoh-tokoh lainnya. Buku ini di bagi dua sesi cerita pada Ramadan Pertama dan Ramadan Kedua. Di halam XVII dijelaskan, nama Dlahom diambil dari diksi Jawa Timur yang kira-kira artinya ‘agak bodoh’, sama seperti tokoh yang digambarkan, atas refleksi Cak Dlahom sendiri mengenai pengetahuan manusia atas agama dan Tuhan. Pada tertentu, ada petikan quotes yang menceritan bab tersebut, yang bis akita jadikan bahan perenungan untuk diri sendiri, aku tulis d